S-V agreement bisa
berarti kesesuaian antara subject dan
verb. Jika subject-nya tunggal (singular)
maka verb yang digunakan pun yang singular. Sebaliknya, jika subject-nya jamak (plural) maka verb yang
digunakan pun yang plural.
Contoh:
1.
The earth is round. >> Bumi itu bulat.
‘earth’ adalah singular maka kata kerja to
be yang dipakai adalah ‘is’.
2.
The sun rises in the east. >> Matahari terbit di timur.
‘Sun’ adalah singular maka verb ‘rise’
ditambah ‘s’ jadi ‘rises’.*
3.
Dolphins are mammals. >> Lumba-lumba
adalah hewan mamalia.
‘Dolphins’ adalah plural ditandai dengan adanya ‘s’ **setelah ‘dolphin’ maka kata
kerja to be yang dipakai adalah
‘are’.
4.
Students study every day. >> Para
siswa belajar setiap hari.
‘Students’ adalah plural ditandai dengan adanya ‘s’ setelah ‘student’ maka verb yang dipakai adalah ‘study’ tanpa
ditambah ‘s’/’es’.
Jika
suatu kalimat menggunakan there + to be
maka to be yang digunakan tergantung
dari kata benda (noun) yang
mengikuti.
Contoh:
1.
There is a book on the table. >> Ada
sebuah buku di atas meja.
To be
yang digunakan adalah yang singular yakni
‘is’ karena noun yang mengikutinya singular yakni ‘book’.
2.
There are some books under the table. >> Ada
beberapa buku di bawah meja.
To be yang digunakan adalah yang plural yakni ‘are’ karena noun yang mengikutinya plural yakni ‘books’
Subject
yang diawali ‘every’ adalah singular. Contoh:
Every student is special.
Subject
yang merupakan kata benda yang tak dapat dihitung (uncountable noun) adalah
singular. Contoh: The
information on newspaper is important.
*tidak
semua verb cukup ditambah ‘s’ untuk subject yang singular. Ada beberapa verb yang ditambah ‘es’ seperti fix jadi fixes, study jadi studies. Ada pun verb yang berubah seperti have
jadi has.
**tidak
semua noun yang plural ditandai dengan ‘s’ di akhir hurufnya. Ada beberapa noun yang plural ditandai dengan ‘es’ seperti box jadi boxes. Ada pun noun yang tidak beraturan seperti person jadi people.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar